Karya Tulis Ilmiah tentang Pemanfaatan Sampah Plastik
PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BARANG BERNILAI GUNA
Oleh:
Indri Kusuma Dewi ( X-7/14 )
Rahma Dini Maghfirotul Laily ( X-7/25 )
|
R-SMA-BI SMAN 2 LUMAJANG
Jl. HOS Cokroaminoto 159 Lumajang 67311
Semester II
Tahun Pembelajaran 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis yang berjudul “ Pemanfaatan
Sampah Plastik menjadi Barang Bernilai ” dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah kita tentukan.
Tulisan ini adalah hasil wawancara
di RW 8 Pal 10 kecamatan Tempeh, kabupaten Lumajang yang telah penulis lakukan
selama 25 Mei 2012. Dalam melaksanakan tugas akhir mata pelajaran Bahasa
Indonesia disertai dengan analisa dan kesimpulan serta hal yang lain sesuai
dengan tugas.
Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan karya tulis seperti
ini, wawancara yang penulis laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat
kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses
belajar kita terutama dalam bidang daur ulang sampah.
Bersama ini penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Bapak Amir Pribadi,S.Pd sebagai
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan banyak saran,
petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini, juga rekan-rekan pelajar
semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus
dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu
jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi
kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga
dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Lumajang, 17 Mei 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................
i
Daftar Isi
......................................................................................................
ii
I.
PENDAHULUAN
................................................................................
1-6
A. Latar
Belakang ................................................................................
1-2
B. Kajian Teori
3.................................................................................
C. Rumusan
Masalah
...........................................................................
4
D. Tujuan .............................................................................................
5
E. Metode
............................................................................................
6
II. ISI
..........................................................................................................
7-11
A. Hasil
Wawancara
............................................................................
7-9
B. Pengolahan
Data .............................................................................
10-11
III. PENUTUP
............................................................................................
12-13
A. Kesimpulan
.....................................................................................
12
B. Saran-Saran
.....................................................................................
13
LAMPIRAN
................................................................................................
1. Daftar
Pertanyaan
2. Foto
DAFTAR
PUSTAKA
i
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,
baik kertas koran, HVS, maupun karton;
Di negara-negara berkembang
komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah
anorganik sebesar ± 30%. Sampah sering dianggap sebagai sesuatu yang
mengotori lingkungan terutama sampah anaorganik.Sampah anorganik dikatakan
mengotori lingkungan karena tidak bisa membusuk. Akan tetapi anggapan itu tidak
sepenuhnya benar. Tidak selamanya sampah anorganik mengotori lingkungan. Sampah
anorganik tidak akan mengotori lingkungan jika dikelola dengan baik. Pemanfaatan
sampah anorganik dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan
baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Pemanfaatan kembali secara
tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng,
koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan kepada pengepul.
Sampah anorganik tersebut dicuci dan
dibersihkan. Setelah itu dipotong kemudian dibentuk menjadi sedemikian rupa
yang menghasilkan kerajinan tangan dari sampah anorganik. Sampah anorganik itu
dibuat kerajinan tangan dengan cara dijahit maupun diberi lem. Hasil kerajinan
1
2
tangan yang dibuat berupa tas, anting-anting, bros,
anyaman, bunga, dompet, aneka hiasan rumah dan sebagainya. Oleh karena itu,
kami tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul “ Pemanfaatan Sampah
Plastik menjadi Barang Bernilai ”
B. Kajian Teori
Dalam kajian teori ini, akan
dijabarkan secara jelas masalah tentang sampah. ”Sampah adalah sesuatu yang
tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemilik semula” (Tandjung, Dr.
M.Sc.,1982). ”Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai ”(Radyastuti, W.
Prof. , Ir, 1996)
Sampah menurut asal zat yang di
kandungnya, secara garis besar sampah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari
makhluk hidup, misalnya sisa sayuran, buah-buahan dan daun-daunan. Sedangkan
sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati, misalnya plastik,
kertas, kaca, kaleng dan besi. Sampah anorganik banyak yang sulit hancur dan
sulit diolah. Untuk mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi.
Dilihat dari sumbernya, sampah
bisa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sampah rumah tanfga adalah
sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industri, meliputi buangan
hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup, segala jenis benda buangan
dari makhluk hidup. (Amri.2008. ” Sulap Sampah Jadi Barang
Bermanfaat”(online)),
Sampah anorganik yang sulit
diuraikan akan menimbulkan masalah serius dalam kaitannya dengan pencemaran
lingkungan terutama pencemaran tanah, bakteri pengurai di dalam tanah tidak
dapat menguraikan misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik. Sedangkan untuk
sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri pengurai mampu
menguraikannya.
Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah makhluk hidup. Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus. Sampah jenis ini akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang digunakan.
Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah makhluk hidup. Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus. Sampah jenis ini akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang digunakan.
3
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar
belakang masalah tersebut, muncullah permasalahan sebagai berikut.
1. Apa dampak
negatif serta manfaat dari sampah organik dan sampah anorganik ?
2. Bagaimana
cara mengelola sampah anorganik ?
3. Bagaimana
solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?
4
D. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini
adalah :
1. Mengetahui
cara mendaur ulang sampah plastik
2. Mengetahui
manfaat mendaur ulang sampah plastik
3. Mengatahui solusi dari permasalahan
sampah
5
E. Metode
Pada karya tulis ini, Penulis
menggunakan 3 metode penelitian, yaitu metode observasi ( pengamatan ),
interview ( wawancara ), dan dokumentasi.
1.
Observasi
( pengamatan ),
Penulis mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap obyek penelitian yang merupakan sumber data, sehingga
data yang diperoleh benar - benar bersifat obyektif, Observasi atau
pengamatan ini dilakukan di RW 8 Pal 10 kecamatan Tempeh, kabupaten Lumajang.
2.
Interview (
Wawancara ),
Penulis melakukan wawancara langsung
dengan seseorang dari obyek yang kami teliti. Interview atau juga
wawancara seperti halnya teknik observasi dilakukan secara bersamaan di RW 8
Pal 10 kecamatan Tempeh, kabupaten Lumajang.
3. Dokumentasi,
Penulis melakukan dokumentasi berupa foto – foto
benda pakai yang berasal dari sampah plastik beserta foto – foto kami pada saat
melakukan penelitian di RW 8 Pal 10 kecamatan Tempeh, kabupaten Lumajang
Dari ketiga metode tersebut, penulis
lebih dominan menggunakan metode interview ( wawancara ). Metode Observasi (
pengamatan ) dan metode dokumentasi hanya pendukung saja.
6
2
ISI
A. Hasil
Wawancara
Dini
&Indri : Assalamu,alaikum,Pak!
Dini
: Maaf,Pak sebelumnya kami mengganggu waktu Bapak
Indri
: Begini,Pak, maksud kami datang kemari adalah untuk mewawancarai Bapak
tentang usaha daur ulang sampah plastik
Pak
Udin : Oh,ya tidak apa-apa, justru saya senang
Dini
: Sejak
kapan Bapak mendirikan usaha ini?
Pak
Udin : saya mulai tertarik dengan usaha
ini, kira-kira dari tahun 2001
Dini
: Wah, sudah
cukup lama,ya Pak. Ehm, mengapa Bapak tertarik untuk memilih usaha yang bahan
utamanya adalah sampah?
Pak Udin : Ya,
selain bahannya mudah di dapat, saya prihatin tentang keadaan alam sekarang,
karena masyarakat banyak tidak peduli tentang kelestariannya. Buktinya
banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan. Nah, dari situlah saya mulai
ada keinginan untuk memulai usaha ini. Kebetulan saya juga menyukai
keterampilan
Indri
: Lalu
bahannya bapak peroleh dari mana?
Pak Udin : Dalam
usaha ini saya tidak terlalu sulit untuk menjari bahan. Saya berusaha mengajak
masyarakat untuk tidak membuang sampah, terutama sampah plastik ke sembarang
tempat. Melainkan sampah itu di tempatkan saja di rumah agar menjadi barang
yang lebih berguna. Namun jika persediaan sampah plastik kurang untuk kebutuhan
produksi, maka saya akan membeli sampah tersebut ke pengepul.
Dini
: Sampah
plastik jenis apa yang Bapak gunakan?
7
8
Pak
Udin : Saya biasa memakai sampah plastik
dari deterjen atau bungkus makanan seperti plastik mie instan dan makanan
ringan lainnya. Namun kadang kala saya juga menggunakan plastik seperti botol
atau gelas aqua untuk jenis produk yang berbeda.
Indri
: Untuk membuka usaha semacam ini berapakah modal yang pak Udin butuhkan?
Pak Udin :
Sebenarnya tidak terlalu membutuhkan modal yang besar untuk membuka usaha
seperti ini, karena bahannya murah dan mudah didapat. Hanya saja menurut saya
modal yang paling besar untuk membuka usaha ini adalah keterampilan dalam
mengubah barang tak berguna menjadi bernilai kembali.
Dini
: Produk apa
saja yang sudah berhasil Bapak produksi?
Pak Udin :
Alhamdulillah dengan bantuan keluarga saya sendiri, saya mampu menghasilkan
beberapa produk daur ulang seperti tas, dompet,kotak pensil, tempat pensil,dan
tudung saji
Indri
: Berapa
harga dari semua produk daur ulang yang Bapak jual?
Pak Udin :
Harganya berkisar dari 5rb sampai 35rb untus semua jenis produk yang saya
hasilkan.
Dini
: Biasanya
di mana Bapak menjual produk ini?
Pak Udin : Saya
menjual di rumah, namun biasanya juga titipkan ke toko di Pasar
Tempeh
Dini
: Produk apa
yang paling diminati oleh pembeli?
Pak Udin :
Biasanya yang paling diminati adalah tas. Karena rata-rata yang membeli barang
saya adalah buruh pabrik. Kebetulan tetangga saya banyak yang bekerja sebagai
buruh pabrik.
Indri
: apa alasan
mereka lebih memilih tas buatan Bapak?
Pak Udin : Ya,
menurut mereka harga tas yang saya buat relatif murah dan lumayan tahan lama.
9
Indri
: Oh, ya ,Pak bagaimana proses membuat produk daur ulang?Mungkin cara Bapak
dapat menjelaskan kepada kami cara membuat tas, yang kelihatannya lebih sulit
dari produk lainnya?
Pak Udin : Begini,
pertama kumpulkan sampah plastik. Kemudian, cuci sampai bersih. Kedua, potong
sampah tersebut menjadi bentuk persegi panjang dan ukurannya sesuai dengan yang
diinginkan. Ketiga, Lipat menjadi tiga bagian. Keempat, ambil dua potongan
sampah yang sudah dilipat, kemudian bentuklah menjadi sebuah anyaman. Setelah
itu dijahit sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sebenarnya untuk membuat
kerajinan seperti ini tidak sulit untuk pemula, Namun memang membutuhkan sebuah
ketelatenan agar mendapat hasil yang bernilai jual.
Dini
: Wah,
ternyata harus membutuhkan ketelatenan untuk membuat barang kelihatan rapi.
Bapak sudah menceritakan kepada kami bagaimana usaha yang Bapak geluti sampai
saat ini. Lalu bagaimana suka duka Bapak selama ini?
Pak Udin :
Tentunya suka duka itu ada. Namun Lebih banyak sukanya, karena saya mendirikan
usaha ini atas panggilan hati yang ingin agar alam ini dapat lestari dan bebas
dari sampah yang merugikan. Jika ditanya dukanya, ya, mungkin produk saya ini
kurang diminati oleh masyarakat luas, karena saya tahu bahwa masyarakat lebih
suka membeli barang yang bahannya berkualitas dan tentunya bukan daur ulang.
Sebab kebanyakan pembeli yang membeli produk saya adalah masyarakat menengah ke
bawah.
Indri
: Pak kami
berterimakasih banyak, karena Bapak bersedia membagi kisah usaha Bapak kepada
kami.
Pak
Udin : Ya, sama-sama,Nak!
Dini
: Kalau
begitu kami pamit dulu,Pak
Dini &
Indri : Assalamu’alaikum!
Pak
Udin : Wa’alaikum salam!
B. Pengolahan
Data
Dalam wawancara kami bersama Pak Udin, beliau adalah
pendiri usaha daur ulang sampah plastik, kami telah mendapat banyak informasi
mengenai bagaimana usaha ini dapat berdiri. Usaha daur ulang sampah plastik ini
didirikan pada tahun 2001. Bapak Udin menuturkan bahwa keputusan beliau untuk
mendirikan usaha ini merupakan bentuk keprihatinannya terhadap keadaan alam
sekarang. Banyak masyarakat yang kian tak peduli terhadap kelestariannya. Hal
ini terbukti bahwa banyak warga yang membuang sampah sembarangan. Apalagi
sampah yang mereka buang adalah sampah yang sulit diuraikan di dalam tanah.
Produk daur ulang ini berbahan utama sampah plastik.
Biasanya beliau membuatnya dari plastik deterjen, bungkus makanan ringan, botol
dan gelas air mineral.Untuk mendapatkan Sampah-sampah tersebut, Pak Udin
bekerja sama dengan warga sekitar, apabila mereka mempunyai sampah plastik
bekas, maka diletakkan saja di rumahnya dan jangan sampai di buang sembarangan.
Ide ini merupakan salah satu usaha Pak Udin untuk mengurangi pencemaran
lingkungan. Namun jika persediaan dari warga sekitar kurang mencukupi, maka
beliau membeli ke pengepul.
Menurut beliau, untuk mendirikan usaha seperti ini
tidak memerlukan modal yang besar, karena bahannya murah dan mudah dijumpai.
Justru modal yang besar bukan dinilai dari berapa banyak uang yang dikeluarkan.
Namun modal yang harus kita miliki keterampilan untuk membuat sesuatu yang
tidak berguna menjadi benba bernilai guna.
Selama lebih kurang sebelas tahun ini, beliau sudah
berhasil membuat produk seperti tas, dompet, kotak pensil, tempat pensil, dan
tudung saji. Sementara harga barang yang dijual Pak Udin relatif marah, yaitu
berkisar dari 5rb sampai 35rb. Barang-barang tersebut beliau jual langsung di
rumahnya, namun beliau juga menitipkan barangnya ke toko di pasar Tempeh.
Dari semua produk yang beliau ciptakan, tas adalah
produk yang paling diminati.Pembeli biasanya merupakan buruh pabrik. Karena
kebetulan di sekitar rumah Pak Udin banyak yang bermata pencaharian sebagai
buruh pabrik. Menurut Pak Udin, alasan mereka ledih memilih produknya adalah
karena harganya relatif murah dan lumayan tahan lama.
Pak Udin juga menjelaskan kepada kami tentang proses
pembuatan tas, yang cara pembuatannya paling sulit diantara produk lainnya.
Pertama kita kumpulkan sampah plastikterlebih dahulu. Kemudian, cuci sampai
bersih.
10
11
Kedua, potong sampah tersebut menjadi bentuk persegi
panjang dan ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Ketiga, Lipat menjadi tiga
bagian. Keempat, ambil dua potongan sampah yang sudah dilipat, kemudian
bentuklah menjadi sebuah anyaman. Setelah itu dijahit sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Beliau juga menuturkan bahwa sebenarnya dalam membuat keterampilan
seperti ini tidak sulit bagi pemula. Namun kita harus memiliki ketelatenan agar
mendapat hasil yang bernilai jual.
Pak Udin adalah orang yang sangat mencintai
pekerjaannya. Terbukti beliau merasa lebih banyak suka daripada duka yang
beliau alami. Karena usaha yang beliau dirikan selama sebelas tahun merupakan
panggilan hatinya yang ingin agar alam ini dapat lestari dan bebas dari sampah
yang merugikan. Namun beliau juga menuturkan dukanya dalam menggeluti usaha
ini.Menurut beliau, produknya kurang diminati oleh masyarakat luas,
karena beliau mengerti bahwa masyarakat lebih suka membeli barang yang bahannya
berkualitas dan tentunya bukan daur ulang. Dan kebanyakan pembeli yang membeli
produknya adalah masyarakat menengah ke bawah.
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
B. Saran-Saran
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mempunyai
beberapa harapan, yaitu:
Diharapkan
Pemerintah ikut mengembangkan usaha Ibu Soelistyowati, supaya sampah anorganik
( sampah yang sulit terurai ) tidak menjadi masalah sosial lagi di lingkungan
sekitar sekaligus usaha tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
para pengangguran.
Diharapkan
pembaca tidak membuang sampah anorganik, melainkan mendaur ulang sampah
tersebut menjadi barang yang bernilai, sehingga pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh sampah anorganik dapat dikurangi
13
LAMPIRAN
1. Daftar Pertanyaan
2. Foto-Foto
Hasil Karya
Suasana
di Toko
DAFTAR PUSTAKA
Tatang, Atep
dkk. 2009.Bahasa Indonesia Bahasa Negeriku 1.Solo:Platinum
bagus karya tulisnya, sukses...
BalasHapushttp://tokoonlineobat.com/obat-kanker-tiroid-alami/
mbak artikelnya kok brantakan...
BalasHapusmbak artikelnya kok brantakan...
BalasHapus